Oke guys! Kali ini admin bakal melanjutkan masalah Atlantis
yang ‘spektakuler’ ini. Part lalu kita udah bahas kemungkinan-kemungkinan lokasi
Kota Atlantis. Sekarang kita bahas salah satu kemungkinan lokasi Atlantis, yaitu
Indonesia!! Kayaknya sih aneh ya, dari semua teori yang udah admin bahas
sebelumnya, gak ada sangkut pautnya sama Indonesia. Tapi karena Aryso
Santoso ini, hal yang agak aneh bisa jadi masuk akal. Oke guys langsung aja aku
bahas masalah ini.
Teori lain tentang lokasi Kota Atlantis menyatakan Atlantis
berada di Indonesia (dulunya) yang dikemukakan oleh Aryso Santos, seorang ilmuwan
asal Brazil yang menegaskan bahwa Kota Atlantis itu adalah wilayah yang
sekarang ini disebut dengan Indonesia.
Dalam penelitiannya selama 30 tahun yang ditulis dalam
sebuah buku “Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve
Localization of Plato’s Lost Civilization” dia menunjukan 33 persamaan Atlantis
yang diceritakan Plato dengan Indonesia, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan
alam, gunung berapi, dan cara bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa
Atlantis itu adalah Indonesia. Sistem sawah yang khas Indonesia, menurutnya
adalah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan
bangunan kuno Aztec di Meksiko.
Santos menetapkan bahwa pada masa lalu Atlantis itu
merupakan wilayah yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra,
Jawa, Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai
pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi yang aktif dan
dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale, terdiri dari Samudera
Hindia dan Samudera Pasifik.
Menurut Plato, Kota Atlantis adalah benua yang hilang akibat
letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus. Pada masa itu sebagian
besar bagian dunia masih diliput oleh lapisan-lapisan es (era Pleistocene).
Dengan meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi secara bersamaan yang sebagian
besar terletak di wilayah Indonesia (dulu), maka tenggelam sebagian benua
dan diliput oleh air asal dari es yang mencair. Di antaranya letusan gunung
Meru di India Selatan dan gunung Semeru/Sumeru/Mahameru di Jawa Timur. Lalu
letusan gunung berapi di Sumatera yang membentuk Danau Toba dengan pulau Samosir,
yang merupakan puncak gunung yang meletus pada saat itu. Letusan yang paling
dahsyat di kemudian hari adalah gunung Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian
Sumatera dan Jawa dan lain-lainnya serta membentuk selat dataran Sunda.
Santos berbeda pendapat dengan Plato mengenai lokasi
Atlantis. Ilmuwan Brazil itu berargumentasi, bahwa pada saat terjadinya letusan
berbagai gunung berapi itu, menyebabkan lapisan es mencair dan mengalir ke
samudera sehingga luasnya bertambah. Air dan lumpur berasal dari abu gunung
berapi tersebut membebani samudera dan dasarnya, mengakibatkan tekanan luar
biasa kepada kulit bumi di dasar samudera, terutama pada pantai benua. Tekanan
ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi oleh gunung-gunung yang
meletus kemudian secara beruntun dan menimbulkan gelombang tsunami yang
dahsyat. Santos menyebutnya dengan Heinrich Events.
Dalam usaha mengemukakan pendapat mendasarkan kepada
sejarah dunia, terlihat bahwa Plato telah melakukan dua kekhilafan, pertama
mengenai bentuk/posisi bumi yang katanya datar. Kedua, mengenai letak Kota
Atlantis yang katanya berada di Samudera Atlantik. Penelitian militer Amerika
Serikat di wilayah Atlantik terbukti tidak berhasil menemukan bekas-bekas benua
yang hilang itu. Oleh karena itu tidaklah semena-mena ada peribahasa yang
berkata, “Amicus Plato, sed magis amica veritas.” Artinya,”Saya senang kepada
Plato tetapi saya lebih senang kepada kebenaran.”
Namun, ada beberapa keadaan masa kini yang antara Plato dan
Santos sependapat. Yakni pertama, bahwa kota yang tenggelam itu adalah Kota
Atlantis, dan oleh Santos dipastikan sebagai wilayah Republik Indonesia. Kedua,
jumlah atau panjangnya mata rantai gunung berapi di Indonesia. Di antaranya
ialah Kerinci, Talang, Krakatoa, Malabar, Galunggung, Pangrango, Merapi,
Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani. Sebagian dari gunung itu telah atau
sedang aktif kembali.
Bagaimana dengan kalian? Kota Atlantis ada di Indonseia? Kalian setuju dengan Plato atau Aryso Santoso?...
2 comments
Click here for commentssepakat, negeri kita Indonesia ini memang cukup atlantis..
ReplyBisa jadi indonesia emang atlantis gan
ReplyConversionConversion EmoticonEmoticon